Teori Belajar Behavioristik atau Teori behaviorisme merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Adapun tokoh-tokoh yang ahli dalam mengembangkan teori pendidikan behavioristik sebagai berikut.
![]() |
Belajar (ideaonline.co.id) |
1. Ivan Petrovich Pavlov
Perangsang asli dan neral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Perangsang asli dan neral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
2. Edward Lee Throndike
Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
3. Burrhus Frederic Skinner
Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan.
Menejemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat.
4. Robert Gagne
Mendorong guru untuk merencanakan instruksional pemelajaran agar suasana dan gaya pembelajaran dapat dimodifikasi.
Konstribusi terbesar Gagnne “9 kondisi Instruksional” yaitu mendapatkan perhatian, menginformasikan siswa tujuan yang akan dicapai, stimulasi kemampuan dasar siswa, penyajian materi baru, menyediakan bimbingan, memunculkan tindakan, siap memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik, menilai hasil belajar yang ditunjukan, meningkatkan proses penyimpanan memori dan proses.
5. Albert Bandura
Teori belajar sosial Bandura menunjukan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain.
Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
3. Burrhus Frederic Skinner
Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan.
Menejemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat.
4. Robert Gagne
Mendorong guru untuk merencanakan instruksional pemelajaran agar suasana dan gaya pembelajaran dapat dimodifikasi.
Konstribusi terbesar Gagnne “9 kondisi Instruksional” yaitu mendapatkan perhatian, menginformasikan siswa tujuan yang akan dicapai, stimulasi kemampuan dasar siswa, penyajian materi baru, menyediakan bimbingan, memunculkan tindakan, siap memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik, menilai hasil belajar yang ditunjukan, meningkatkan proses penyimpanan memori dan proses.
5. Albert Bandura
Teori belajar sosial Bandura menunjukan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain.
Contoh Kasus Penerapan Teori Belajar Behaviorisme:
Ani merupakan seorang murid yang tidak begitu berprestasi di bidang akademik sewaktu duduk di bangku SD. Setelah mengamati anak perempuannya yang tak becus dalam urusan sekolah, Ibu Ani menawarkan sebuah perjanjian yang rupanya dapat menumbuhkan motivasi belajarnya. Apabila Ani bisa memperoleh peringkat sepuluh besar, Ani akan terbebas dari segala urusan rumah tangga, seperti mengepel, menyapu, mencuci, dan lain sebagainya.
Alhasil, Ani pun giat belajar demi terbebas dari kewajiban membantu ibu. Dan tanpa disangka, Ani berhasil memperoleh peringkat pertama. Senyuman penuh kebahagian, syukur, dan rasa bangga pun yang terukir di wajah ibu setelah pulang mengambil rapor. Hal ini menyebabkan Ani menjadi kian kalut dalam usaha mempertahankan juara kelas dari tahun ke tahun. Dan banyak hal positif yang saya rasakan setelah itu, seperti lebih dihargai teman dan guru. Sayangnya, ketika Ani gagal menjaga konsistensi tersebut, maka Ani akan mendapatkan beberapa hal sebagai ganjaran, seperti berkurangnya waktu bermain dan sudah tentu harus tetap mengerjakan tugas bersih-bersih rumah.
Dari Contoh Kasus Teori Belajar Behaviorisme di atas, dapat dijabarkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penguatan (reinforcement) atau penghargaan (reward), yaitu suatu konsekuensi yang meningkatkan peluang terjadinya sebuah perilaku, seperti usaha belajar yang meningkat setelah diberi stimulus.
Alhasil, Ani pun giat belajar demi terbebas dari kewajiban membantu ibu. Dan tanpa disangka, Ani berhasil memperoleh peringkat pertama. Senyuman penuh kebahagian, syukur, dan rasa bangga pun yang terukir di wajah ibu setelah pulang mengambil rapor. Hal ini menyebabkan Ani menjadi kian kalut dalam usaha mempertahankan juara kelas dari tahun ke tahun. Dan banyak hal positif yang saya rasakan setelah itu, seperti lebih dihargai teman dan guru. Sayangnya, ketika Ani gagal menjaga konsistensi tersebut, maka Ani akan mendapatkan beberapa hal sebagai ganjaran, seperti berkurangnya waktu bermain dan sudah tentu harus tetap mengerjakan tugas bersih-bersih rumah.
Dari Contoh Kasus Teori Belajar Behaviorisme di atas, dapat dijabarkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penguatan (reinforcement) atau penghargaan (reward), yaitu suatu konsekuensi yang meningkatkan peluang terjadinya sebuah perilaku, seperti usaha belajar yang meningkat setelah diberi stimulus.
2. Penguatan negatif (Negative reinforcer) merupakan penguatan yang didasarkan pada prinsip bahwa frekuensi dari respons meningkat diikuti oleh stimulus yang tidak menyenangkan, misalnya usaha belajar meningkat dikarenakan untuk menghindari tugas-tugas rumah.
3. Hukuman (punishment) adalah suatu konsekuensi yang menurunkan peluang, contohnya tugas bersih-bersih dan kuantitas waktu bermain dikurangi.
(nitanegara)
(nitanegara)
Kelebihan teori belajar (behaviorisme) adalah sebagai berikut:
1. Sangat cocok diterapkan kepada siswa atau anak yang masih membutuhkan dominasi orang tua.
2. Pembelajaran dapat mudah diarahkan dan diganti dengan stimulus-stimulus yang diinginkan.
3. Pembelajaran mempunyai orientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
1. Sangat cocok diterapkan kepada siswa atau anak yang masih membutuhkan dominasi orang tua.
2. Pembelajaran dapat mudah diarahkan dan diganti dengan stimulus-stimulus yang diinginkan.
3. Pembelajaran mempunyai orientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
Kekurangan teori belajar (behaviorisme) adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan proses pembelajaran yang tidak menyenangkan dan pendidik terkesan menjadi bersikap otoriter kepada siswa.
2. Pembelajaran hanya perpusat pada guru sehingga pemikiran siswa tidak bisa berkembang secara lebih kreatif.
3. Pemberian hukuman dianggap menjadi pilihan yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
Disusun oleh: KHOIRUDIN © UNY
terimakasih atas pemaparan kelebihan dan kekurangan teori behavioristik
BalasHapusSama-sama
Hapussemoga bisa membantu ya