Sebelumnya kita telah membahas tentang riset naratif. Pertemuan kali ini kita akan membahas tentang salah satu dari lima pendekatan kualitatif dalam penelitian menurut John W. Cresswell yaitu Riset Fenomenologis.
Pengertian
Riset Fenomenologis mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena. Riset fenomenologi memiliki tujuan untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal.
![]() |
Life (savednkept.files) |
Ciri Utama Riset Fenomenologis
- Penekanan pada fenomena yang hendak dieksplorasi berdasarkan sudut pandang konsep atau ide tunggal;
- Eksplorasi fenomena pada kelompok individu yang semuanya telah mengalami fenomena tersebut;
- Pembahasan filosofis tentang ide dasar yang dilibatkan dalam studi fenomenologis;
- Peneliti mengurung dirinya di luar dari studi tersebut dengan membahas pengalaman pribadinya dengan fenomena tersebut;
- Prosedur pengumpulan data secara khas melibatkan wawancara terhadap individu yang telah mengalami fenomena tersebut;
- Analisis data mengikuti prosedur sistematis (bergerak dari satuan analisis yang sempit menuju satuan yang lebih luas); dan
- Diakhiri dengan bagian deskriptif yang membahas esensi dari pengalaman yang dialami individu tersebut.
Tipe Fenomenologis
- Fenomenologi hermeneutik adalah riset yang diarahkan pada pengalaman hidup dan ditujukan untuk menafsirkan “teks” kehidupan (hermeneutika).
- Fenomenologi transedental atau psikologis adalah riset yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman dari para partisipan tersebut serta berprinsip pada epoche (pengurungan) yaitu para peneliti menyingkirkan pengalaman mereka sejauh mungkin untuk memperoleh perspektif yang segar (baru) terhadap fenomena yang sedang dipelajari.
Prosedur Pelaksanaan Riset Fenomenologis
- Menentukan apakah problem risetnya sudah paling baik dipelajari dengan menggunakan pendekatan Fenomenologis;
- Menentukan fenomena yang menarik untuk dipelajari;
- Mengenali dan menentukan asumsi filosofis yang luas dari fenomenologi.
- Mengumpulkan data dari individu yang telah mengalami fenomena tersebut (5-25 individu);
- Memberikan dua pertanyaan kepada partisipan (a)“Apakah yang telah Anda alami terkait dengan fenomena tersebut?” (b)“Konteks atau situasi apakah yang biasanya mempengaruhi pengalaman Anda dengan fenomena tersebut?”;
- Menganalisis data fenomenologissecara umum sama untuk semua fenomenolog psikologis yang membahas metode.
- Menulis deskripsi tentang apa yang dialami oleh para partisipan (deskripsi tekstural) dan menulis deskripsi tentang konteks/latar yang mempengaruhi bagaimana para partisipan mengalami fenomena tersebut (variasi imajinatif atau deskripsi struktural);
- Menulis deskripsi gabungan yang mempresentasikan “esensi” dari fenomena (struktur invarian esensial).
Tantangan
Fenomenologi mensyaratkan setidaknya sebagian pemahaman tentang asumsi filosofis yang lebih luas, dan para peneliti harus mengidentifikasi asumsi ini dalam studi mereka. Ide filosofis ini berupa konsep abstrak dan tidak mudah terlihat dalam dalam studi fenomenologi tertulis. Para partisipan dalam studi tersebut perlu dipilih secara berhati-hati.
0 komentar:
Posting Komentar