Kampus merupakan tempat terbaik untuk meningkatkan kapasitas dalam meraih ilmu pengetahuan. Kita akan membandingkan perkuliahan yang ada di negara Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia terdapat banyak kampus dengan predikat kloter terbaik salah satunya yaitu Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan salah satu kampus terbaik di Malaysia yaitu Universiti Putra Malaysia (UPM).
Contoh Riset Naratif:
Pada tanggal 18 September 2017 sampai 1 Oktober 2017, saya mendapat kesempatan merasakan perkuliahan di Universiti Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini adalah salah satu agenda dalam Sit In (Student Visit) yang diselenggarkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selama dua minggu tersebut, saya mencermati tentang persamaan dan perbedaan perkuliahan di UNY (Indonesia) dan UPM (Malaysia).
Contoh Riset Naratif:
Pada tanggal 18 September 2017 sampai 1 Oktober 2017, saya mendapat kesempatan merasakan perkuliahan di Universiti Putra Malaysia (UPM). Kegiatan ini adalah salah satu agenda dalam Sit In (Student Visit) yang diselenggarkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selama dua minggu tersebut, saya mencermati tentang persamaan dan perbedaan perkuliahan di UNY (Indonesia) dan UPM (Malaysia).
 |
| Mathematics Class, UPM |
Persamaan perkuliahan di UNY dan UPM yaitu pada penggunaan media, fasilitas kelas, dan mata kuliah. Dosen menggunakan media power point (PPT) untuk menjelaskan materi perkuliahan. Untuk fasilitas kelas relatif sama, dengan adanya kelas ber AC. Materi perkuliahan yang diikuti oleh mahasiswa di UPM tidak jauh berbeda dengan yang diperoleh di UNY, di antaranya complex analysis, linear algebra, math method, math programming, dan lain-lain.
Kemudian beberapa perbedaaan yang ada yaitu pada bahasa pengantar, metode pengajaran, jam perkuliahan, dan rombel perkuliahan serta kultur. Bahasa pengantar perkuliahan di UPM semua kelas menggunakan bahasa inggris dominan dan bahasa melayu sedikit. Sedangkan di UNY untuk kelas Internasional menggunakan dominan bahasa Indonesia dan dicampur bahasa Inggris. Metode pengajaran perkuliahan di UPM bepusat pada dosen. Mahasiswa hanya mendengarkan dan sedikit berbicara. Sedangkan di UNY, mahasiswa diberi waktu khusus untuk berdiskusi dan menjawab maju soal yang telah diberikan. Kemudian untuk jam perkuliahan di UPM, satu jam sks yaitu 60 menit sedangkan di UNY 50 menit. Untuk rombel perkuliahan di UPM diberikan kebebasan untuk mahasiswa memilih kelas mereka. Sedangkan di UNY mahasiswa mempunyai kelas yang telah ditentukan.
Di Malaysia khususnya di UPM, menurut saya sesuatu yang jelas terlihat yaitu tentang kultur yang heterogen. Di universitas ini, mahasiswa yang belajar berasal dari berbagai negara yang beragam. Sangat berbeda ketika berada di UNY, kebanyakan mahasiswa adalah lokal Indonesia dan hanya beberapa mahasiswa yang dari luar negeri. Saat di UPM, saya sempat bertemu mahasiswa dari Indonesia, Yaman, dan China.
Kemudian beberapa perbedaaan yang ada yaitu pada bahasa pengantar, metode pengajaran, jam perkuliahan, dan rombel perkuliahan serta kultur. Bahasa pengantar perkuliahan di UPM semua kelas menggunakan bahasa inggris dominan dan bahasa melayu sedikit. Sedangkan di UNY untuk kelas Internasional menggunakan dominan bahasa Indonesia dan dicampur bahasa Inggris. Metode pengajaran perkuliahan di UPM bepusat pada dosen. Mahasiswa hanya mendengarkan dan sedikit berbicara. Sedangkan di UNY, mahasiswa diberi waktu khusus untuk berdiskusi dan menjawab maju soal yang telah diberikan. Kemudian untuk jam perkuliahan di UPM, satu jam sks yaitu 60 menit sedangkan di UNY 50 menit. Untuk rombel perkuliahan di UPM diberikan kebebasan untuk mahasiswa memilih kelas mereka. Sedangkan di UNY mahasiswa mempunyai kelas yang telah ditentukan.
Di Malaysia khususnya di UPM, menurut saya sesuatu yang jelas terlihat yaitu tentang kultur yang heterogen. Di universitas ini, mahasiswa yang belajar berasal dari berbagai negara yang beragam. Sangat berbeda ketika berada di UNY, kebanyakan mahasiswa adalah lokal Indonesia dan hanya beberapa mahasiswa yang dari luar negeri. Saat di UPM, saya sempat bertemu mahasiswa dari Indonesia, Yaman, dan China.
0 komentar:
Posting Komentar